Hal-Hal Yang Disiapkan Ayah dan Bunda Sebelum Persalinan

Hi readers, 

Tulisan ini berawal dari pengalaman persalinan putra pertama kami. Sebagai pasangan muda yang saat itu akan menjadi orang tua baru tentunya hari-hari menjelang persalinan ini terasa mendebarkan dan ngga sabar mau berjumpa si buah hati. Eits...jangan lupa persiapannya. 

Posting kali ini aku mau membagikan  beberapa hal yang kami lakukan sebagai persiapan menjelang persalinan.

  1. Rutin kontrol ke dokter kandungan di trimester III
    Pengalamanku ya, di usia ini janin berkembang pesat. Saat kontrol di trimester III ini dokter kandungan akan menanyakan rencana persalinan pervaginam/normal atau SC yang dipilih serta apa saja persiapan khususnya fisik dan mental ibu yang harus disiapkan. 

  2. Menentukan tempat bersalin (maksimal )sebulan sebelum HPL
    Di tempat tinggalku, kota Denpasar banyak rumah sakit umum bahkan RSIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak) yang bagus. Alasanku memilih RS Balimed Denpasar, pertama karena ada dokter kandungan yang selama ini aku kontrol sejak trimester I jadi akan sangat mudah untuk aku mengomunikasikan  riwayat kesehatan ibu dan janin. Alasan kedua karena dekat rumah dan fasilitas rumah sakit yang lengkap. 

    Kenapa sih harus menentukan sebulan bahkan jauh-jauh hari ?
    Supaya saat terjadi kontraksi atau tanda persalinan misal udah bukaan 5, yang mendampingi kita lahiran jadi tau harus ke mana dan kita juga sudah tau prosedur administrasi dan tindakan medis di RS/faskes bersalin lainnya.

    Sebulan sebelum HPL, aku cari informasi fasilitas kamar, biaya persalinan, dan apa saja syarat administrasi yang harus dibawa saat persalinan (Fotocopy KK, KTP, buku Kesehatan Ibu dan Anak/buku kontrol dokter kandungan untuk mengetahui rekam medis ibu dan janin).

  3. Menyiapkan dana bersalin
    Sebenarnya kita bisa menggunakan fasilitas asuransi umum bahkan BPJS untuk bersalin lho. SC ERACS juga bisa ditanggung BPJS yang aku tau syaratnya ada indikasi medis sehingga SC diperlukan saat bersalin.
    Untuk SC dengan tanggungan BPJS, saat datang ke RS kita perlu membawa : KTP asli, fotocopy KK, dan kartu BPJS yang statusnya aktif.

    Tambahan untuk BPJS :
    Cek status pembayaran BPJS, apakah ada tunggakan yang dapat mengganggu aktivasi. Kita bisa cek di aplikasi BPJS Kesehatan : JMO mobile, bisa download di apps store/goole play store.

    Selain untuk biaya persalinan (tindakan medis dan biaya rawat inap) yang sudah ditanggung BPJS atau asuransi, biasanya ada paket bersalin yang tidak ditanggung BPJS/asuransi. Paket bersalin ini berisi alas tidur bagi ibu karena masih nifas, ada gurita untuk ibu, sabun dan perawatan bayi, dan tissue basah. Kurang lebih isinya ini sih, aku lupa detailnya.

    Ada juga obat yang diluar tanggungan BPJS, seperti permintaanku ke dokter agar diberikan pencegah keloid pada bekas SC. Harganya sekitar Rp300.000 di bill yang kami bayar.
    Sejauh 6 bulan pasca operasi ini belum ada keloid.

  4. Menyiapkan tas yang berisi perlengkapan untuk bayi dan ibu
    Isi perlengkapannya seperti baju bayi minimal 6 pasang, selimut tebal untuk bayi, tissue basah dan kering, handuk mandi untuk ibu dan juga perlengkapan mandi.

    Untuk popok aku pilih Makuku, karena saat itu yang hits di toko bayi dan klaimnya anti gumpal. Pikiranku sih otomatis anti iritasi juga ya. (no endorse lho ya)
    Emangnya ibu udah bisa mandi setelah SC ERACS ? Nantikan cerita selengkapnya di postingan ini hehhe...

  5. Dukungan suami dan keluarga
    Ini penting karena setelah persalinan SC ERACS kondisi ibu masih pakai kateter walaupun ngga sampe 24 jam sih jadi geraknya terbatas, nah bantuan suami maupun keluarga lainnya sangat penting untuk membantu kita handle bayi. Entah itu ganti popok dan pendampingan awal sebagai ibu baru.  Dukungan yang tidak kalah penting lainnya adalah kekompakan dalam pola asuh. Kita sering dengar nenek yang kaku menerapkan pola asuh jaman dulu ke cucu mereka dan tidak memberikan kesempatan bagi orang tua bayi untuk belajar menerapkan pola asuh saat ini. Karena pola asuh itu berkembang mengikutin kondisi lingkungan dan tiap orang tua punya pilihan terbaik untuk anak-anak mereka.

    Selain itu kita juga perlu pendamping untuk menebus obat.
Nah kalau pernak-pernak menjelang lahiran bayi itu biasanya ibu-ibu rempong sih. Kelemahannya adalah lihat ini itu lucu, eh kebablasan belanjanya. Kalau aku saat itu sampai buat list belanjaan di excel, seperti apa aja yang aku mau beli, berapa perkiraan harganya, dan referensinya aku tonton di YouTube. 

Karena yang paling utama belanja kebutuhan New Born itu aku cuma beli :
  • 2 handuk bayi
  • rangkaian sabun mandi, minyak telon, krim baby (skin care bayi) merk Zwitsal, mereka lengkap sih sampe ada bundle gitu jadi praktis
  • kapas bola untuk pup bayi
  • ember kecil untuk air hangat saat bayi ganti popok
  • ember mandi bayi
  • ember cucian baju bayi
  • detergen khusus pakaian bayi
  • 1 perlak basah
  • 1 perlak kering
  • 1 set baju bayi sekaligus selimut bedong
  • selimut tebal
  • kain lorek
  • popok kain 1 lusin
  • popok sekali pakai Makuku
  • kaos kaki dan tangan
  • topi
  • kasur bayi + kelambu
  • baby box yang ada kelambu (yang ini bisa dipakai sampai bayi 24 bulan sih, soalnya bisa jadi box bermain juga kalau bayinya udah bisa berdiri) 

Oh iya ada hal yang aku ngga persiapkan menjelang persalinan yaitu alat pumping, botol susu, dan alat steril peralatan bayi. Justru aku beli H+3 hari lahiran via online. 

Botol susu aku pilih brand pigeon dan philips avent.

Alat pumping aku punya lengkap berbagai tipe hehhe ada yang dikasi kado dan sisanya beli sendiri.

  • Pompa Manual
  • Pigeon Pompa Manual
  • Baby Safe Dual Breastpump
  • Dr.Isla Handsfree Breastpump
  • Mom Uung Portable Electric Breast Pump
  • Gabag Maximo \Breastpump

Pompa ASInya review ngga nih ???
Nanti ya pelan-pelan aku posting hehhee

Masih banyak hal pengalaman persalinan, pengalaman mengASIhi, hingga MPASI yang mau aku sharing dari putra pertamaku ini. Slow but sure ya hihii



Comments

Jangan lupa subcribe